Minggu, 08 Januari 2012

Perumpamaan Sepuluh Gadis






Perumpamaan Sepuluh Gadis
Matius 25:1-13

1"Pada waktu itu hal Kerajaan Sorga seumpama sepuluh gadis, yang mengambil pelitanya dan pergi menyongsong mempelai laki-laki.
2 Lima di antaranya bodoh dan lima bijaksana.
3 Gadis-gadis yang bodoh itu membawa pelitanya, tetapi tidak membawa minyak,
4 sedangkan gadis-gadis yang bijaksana itu membawa pelitanya dan juga minyak dalam buli-buli mereka.
5 Tetapi karena mempelai itu lama tidak datang-datang juga, mengantuklah mereka semua lalu tertidur.
6Waktu tengah malam terdengarlah suara orang berseru: Mempelai datang! Songsonglah dia!
7 Gadis-gadis itu pun bangun semuanya lalu membereskan pelita mereka.
8 Gadis-gadis yang bodoh berkata kepada gadis-gadis yang bijaksana: Berikanlah kami sedikit dari minyakmu itu, sebab pelita kami hampir padam.
9 Tetapi jawab gadis-gadis yang bijaksana itu: Tidak, nanti tidak cukup untuk kami dan untuk kamu. Lebih baik kamu pergi kepada penjual minyak dan beli di situ.
10 Akan tetapi, waktu mereka sedang pergi untuk membelinya, datanglah mempelai itu dan mereka yang telah siap sedia masuk bersama-sama dengan dia ke ruang perjamuan kawin, lalu pintu ditutup.
11 Kemudian datang juga gadis-gadis yang lain itu dan berkata: Tuan, tuan, bukakanlah kami pintu!
12 Tetapi ia menjawab: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya aku tidak mengenal kamu.
13 Karena itu, berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu akan hari maupun akan saatnya."


Kita mengetahui bahwa pada waktu yang lalu muncul film yang berjudul 2012 “The End of The World” karangan Roland Emmerich. Film ini laku di pasaran karena mengisahkan tentang akhir dari dunia. Film ini juga menggambarkan peristiwa-peristiwa yang akan terjadi pada saat hari kiamat. Di dalam film ini, digambarkan bagaimana akan terjadi gempa bumi yang dahsyat sehingga bangunan-bangunan besar runtuh, tanah dan jalan terbelah. Selain itu juga, digambarkan bagaimana akan terjadi jatuhnya meteor dari langit yang membakar. Selain itu juga digambarkan bagaimana terjadi tsunami yang menghancurkan dataran dan pulau-pulau. Itu semua hanya gambaran-gambaran saja. Latar belakang dibuatnya film ini karena adanya perhitungan terhadap kalender suku maya di mana pada bulan Desember 2012, kalender mereka akan habis atau kembali lagi ke angka nol. Selain itu juga ada isu mengenai planet Nibiru yang akan melintasi orbit bumi atau bertabrakan dengan bumi pada tahun 2012. Semua itu hanya prediksi belaka, akan tetapi kita sebagai orang percaya, kita berpegang sepenuhnya pada Firman Allah. Kita tidak tahu kapan datangnya kiamat? Kita tidak tahu juga kapan Tuhan Yesus datang untuk kedua kalinya? Semuanya itu adalah Rahasia Allah. 

Baru saja kita membaca perikop mengenai Gadis yang bodoh dan gadis yang bijaksana yang mengumpamakan tentang kedatangan Tuhan. Perumpamaan tersebut merupakan perumpamaan yang disampaikan oleh Yesus kepada murid-murid di atas bukit Zaitun. Murid-murid-Nya menanyakan tentang kedatangan-Nya dan Yesus menjawab pertanyaan mereka dengan menggunakan perumpamaan. Seperti sudah kita ketahui bahwa Yesus sering menggunakan perumpamaan dalam menyampaikan pengajaran-Nya. Sebagian besar pengajaran Yesus berbicara tentang Kerajaan Sorga. Di dalam perumpamaan ini, Yesus menceritakan tentang 5 gadis yang bodoh dan 5 gadis yang bijaksana.

Ayat pertama, Yesus mengumpamakan Kerajaan Sorga bagaikan sepuluh gadis yang menyongsong mempelai laki-laki untuk menghadiri perjamuan kawin. Yang dimaksud dengan Kerajaan Sorga di sini adalah mengenai kedatangan Kristus. Pada zaman itu, di daerah-daerah Palestina sudah menjadi kebiasaan bahwa ketika akan mengadakan perjamuan kawin, perempuan-perempuan atau gadis-gadis di desa itu mempersiapkan dirinya untuk menunggu kedatangan mempelai Pria untuk menjemput mempelai perempuan dan mengadakan pesta perjamuan kawin di rumahnya. Gadis-gadis tidak boleh menunggu di luar tanpa pelita. Mereka harus memiliki pelita ketika menunggu mempelai laki-laki datang untuk menjemput mempelai perempuan dan mengadakan pesta perjamuan kawin. Oleh karena itu, Yesus mengambil kebiasaan di desa-desa ini untuk menggambarkan kedatangan-Nya. Yesus menjelaskan perihal kedatangannya dengan menggunakan kebiasaan yang terjadi pada saat itu supaya perumpamaan yang disampaikan-Nya dapat dimengerti oleh pendengar-Nya.

Mengapa Yesus menggunakan gadis sebagai perumpamaan? Di dlam bahasa Inggris, digunakan kata Virgin yang berarti perawan. Gadis atau perawan adalah perempuan yang belum menikah. Di dalam Alkitab, seringkali gereja atau orang percaya digambarkan sebagai mempelai perempuan dan Kristus digambarkan sebagai mempelai Pria. Gereja atau orang-orang percaya digambarkan sebagai mempelai perempuan. Tuhan Yesus menggunakan gadis atau perawan dalam perumpamaannya. Hal ini menunjukkan bahwa Allah ingin kita gereja atau orang percaya hidup di dalam kekudusan dan kesucian. Kegadisan atau keperawanan ini menyimbolkan kesucian. Allah ingin kita sebagai gereja atau orang-orang percaya untuk hidup dalam kesucian.

Ayat kedua, Yesus membagi kesepuluh gadis tersebut menjadi dua, yaitu yang pertama 5 yang bodoh dan yang kedua 5 yang bijaksana. Mendengar kata “bodoh” dan kata “bijaksana” ini, kita teringat akan satu perumpamaan Tuhan Yesus mengenai orang bodoh yang membangun rumahnya di atas pasir dan orang bijaksana yang membangun rumahnya di atas batu. Rumah yang dibangun di atas pasir tersebut runtuh ketika diterjang banjir sedangkan rumah yang dibangun di atas batu tetap kokoh ketika diterjang banjir. Orang yang bodoh ini melambangkan orang yang mendengarkan Firman Allah, tetapi tidak melaksanakannya. Sebaliknya, orang yang bijaksana ini melambangkan orang yang mendengarkan Firman Allah dan melaksanakan dalam kehidupannya. Yesus membagi kesepuluh gadis itu menjadi dua, 5 yang bodoh dan 5 yang bijaksana. Begitu juga dengan gereja atau orang-orang percaya, Allah akan membagi orang percaya menjadi dua bagian yaitu mereka yang bijaksana dan mereka yang bodoh. Yang menjadi pertanyaan adalah : apakah kita termasuk kedalam 5 gadis yang bodoh atau 5 gadis yang bijaksana?     

Ayat yang ketiga dan keempat, di sini kita melihat perbedaan antara 5 gadis yang bodoh dan 5 gadis yang bijaksana. 5 gadis yang bodoh tidak membuat persiapan. Mereka hanya membawa pelita. Sedangkan 5 gadis yang bijaksana membuat persiapan dengan membawa pelita dan membawa cadangan minyak dalam buli-buli mereka. 5 gadis yang bijaksana ini mungkin memperhitungkan bahwa bisa saja mempelai pria datang pada waktu yang tidak disangka-sangka.    

Ayat yang kelima, karena mempelai Pria lama tidak datang-datang juga, mengantuklah kesepuluh gadis tersebut dan tertidur. Dalam ayat ini tertulis, “karena mempelai pria lama tidak datang-datang juga…” Dalam ayat ini, mengindikasikan bahwa kedatangan mempelai pria sepertinya tertunda atau sepertinya lama sehingga membuat 10 gadis tersebut mengantuk dan tertidur. Di sini kita bisa melihat bahwa orang percaya yang bijaksana dan yang bodoh juga bisa untuk tertidur kerohanian mereka karena mungkin mereka sudah merasa bosan menunggu atau lupa karena sang mempelai laki-laki lama tidak datang-datang juga.

Ayat yang keenam dan ketujuh, pada waktu tengah malam datanglah mempelai Pria tersebut. Sudah menjadi kebiasaan pada saat itu, ketika mempelai Pria akan datang, mempelai Pria sudah menyiapkan orang untuk berseru memberitahukan bahwa mempelai pria telah datang. Ketika mempelai pria datang dengan orang yang menyerukan bahwa mempelai sudah datang, hal ini membuat kesepuluh gadis tersebut terbangun. Gadis-gadis tersebut kemudian membereskan pelita mereka. Begitu juga, sebelum kedatangan Tuhan, Allah sudah mengirimkan hamba-hambanya untuk memberitakan dan memperingatkan akan kedatangan Tuhan kepada gereja atau orang-orang percaya.   

Ayat yang kedelapan dan kesembilan, ketika mereka semua terbangun, sadarlah 5 gadis yang bodoh bahwa minyak pada pelita mereka sudah mau habis, sedangkan 5 gadis yang bijaksana masih memiliki persediaan minyak dalam buli-buli mereka. Oleh karena itu, karena itu 5 gadis yang bodoh ini ingin meminta minyak dari 5 gadis yang bijaksana, akan tetapi 5 gadis yang bijaksana ini tidak mengizinkannya. Begitu juga dengan gereja atau orang-orang percaya, ada hal dari hidup kita yang tidak bisa kita pinjamkan atau kita bagi dengan orang lain. Sebagai contoh, hubungan kita dengan Allah adalah sesuatu yang tidak dapat kita pinjamkan kepada orang lain karena itu adalah hubungan pribadi kita dengan Allah. Begitu juga dengan iman kita kepada Allah juga adalah sesuatu yang tidak bisa kita pinjamkan kepada orang lain. Selain itu, kerohanian kita juga adalah hal yang tidak bisa kita pinjamkan kepada orang lain. Hal-hal tersebut adalah sesuatu yang harus kita bangun dengan Allah.

Ayat kesepuluh dan seterusnya, karena 5 gadis yang bijaksana tidak memberikan minyaknya, 5 gadis yang bodoh kemudian pergi membeli minyak kepada penjual minyak. Akan tetapi, ketika mereka kembali mereka sudah terlambat karena sang mempelai Pria sudah datang dan pintu sudah ditutup. Begitu juga dengan seluruh anggota gereja Tuhan, akan ada waktunya bahwa semua yang orang lakukan itu menjadi terlambat. Akan ada waktunya, ketika seseorang akan membangun hubungan dengan Allah, hal itu sudah terlambat. Akan ada waktunya ketika seseorang ingin bertobat, hal itu sudah terlambat. Akan ada waktunya bahwa pintu kemurahan Allah sudah tertutup sehingga tidak seseorangpun dapat menghampiri-Nya.

Paruosia Allah atau kedatangan Tuhan berlaku kepada manusia dalam dua hal:

1.     Kematian
Ketika seseorang mati, sudah terlambat bagi seseorang untuk bertobat, sudah terlambat bagi seseorang untuk membangun hubungan dengan Allah. Setelah orang mati, ia akan menghadapi tahta pengadilan Kristus.

2.     Kedatangan Yesus kedua kali  
Ketika Yesus datang untuk kedua kalinya, Ia akan memisahkan orang percaya dengan orang yang tidak percaya.

Dari perumpamaan Tuhan Yesus tersebut, kita bisa mempelajari tiga hal, yaitu :

1.         Kewaspadaan/ Berjaga-Jaga
Allah menginginkan gereja Tuhan untuk hidup berjaga-jaga, hidup di dalam kewaspadaan rohani. Allah menginginkan bahwa gereja Tuhan harus tetap berjaga-jaga….waspada….. tetap hidup di dalam Firman Tuhan dan tetap dipimpin oleh Roh Kudus…. Allah tidak mau gereja Tuhan terbuai dengan kesenangan duniawi, harta, kemuliaan dunia sehingga tidak berjaga-jaga akan kedatangan-Nya.

Melalui perumpamaan ini, dengan demikian Kristus menyatakan dengan jelas bahwa Ia tidak akan menunggu sampai semua gereja siap untuk kedatangan-Nya. Oleh karena itu, Allah mau supaya gereja Tuhan tetap waspada dan berjaga-jaga.

Ada suatu cerita ilustrasi  mengenai 3 iblis yang akan melakukan prakteknya di bumi. Lucifer, panglima iblis memberi tugas kepada 3 anak buahnya ini untuk menyesatkan manusia di bumi. Akan tetapi, sebelum mereka pergi ke bumi, Lucifer bertanya kepada ke 3 iblis ini tetang idenya untuk menyesatkan manusia, “Apa yang kalian rencanakan untuk menyesatkan manusia di bumi?” iblis yang pertama menjawab: “saya akan mengatakan kepada manusia bahwa Tuhan itu tidak ada.” Kemudian Lucifer menjawab: “Idemu itu tidak akan menyesatkan banyak orang, karena orang tahu Allah itu ada.” Selanjutnya iblis yang kedua menjawab: “Kalau saya, saya akan mengatakan kepada manusia bahwa neraka itu tidak ada.” Lucifer pun menjawab: “Engkau tidak akan menyesatkan banyak orang dengan ide itu, karena manusia mengakui bahwa neraka itu ada.” Selanjutnya, iblis yang ketiga menjawab: “Saya akan mengatakan kepada manusia supaya mereka jangan cepat-cepat bertobat, karena masih banyak waktu untuk bertobat.” Kemudian Lucifer menjawab: “Bagus idemu itu, engkau akan menarik banyak manusia…. sekarang jalankanlah idemu itu….”  Melihat kenyataan sekarang ini, sepertinya ide seperti ini berlaku bagi manusia. Oleh karena itu, Allah mau supaya gereja Tuhan tetap waspada, berjaga-jaga dan tidak membuang-buang waktu karena bagi gereja Tuhan, waktu adalah soal keselamatan.

2.         Mengadakan Persiapan Untuk Menghadapi Kekekalan
Yang membedakan kelompok gadis yang bijaksana dengan yang bodoh ialah persiapan. Gadis yang bodoh itu tidak mengadakan persiapan dengan membawa cadangan minyak. Perumpamaan tidak hanya berbicara mengenai kewaspadaan, atau berjaga-jaga melainkan juga mengenai persiapan hidup untuk menghadapi kekekalan. Gadis-gadis yang diijinkan masuk dalam perjamuan kawin adalah mereka yang telah membuat persiapan, sehingga mereka tidak kehabisan minyak pada saat mempelai pria datang pada tengah malam.

Sebagai orang percaya Allah menginginkan kita untuk mempersiapkan hidup kita untuk menghadapi kekekalan. Tempat sesungguhnya dari orang percaya bukanlah di dunia ini, melainkan di sorga. Dunia ini hanyalah tempat persinggahan bagi orang percaya. Sebagai gereja Tuhan, kita harus mempersiapkan harta di Sorga. Matius 6:19-20 mengatakan : “Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya. Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya.”

Sebagai gereja Tuhan, Allah mau supaya gereja Tuhan tidak hanya membuat persiapan untuk hidup di dunia ini, melainkan harus mempersiapkan diri untuk hidup di dalam kerajaan Sorga. Karena mereka yang masuk ke dalam perjamuan kawin itu adalah mereka yang membuat persiapan sehingga pada saat mempelai pria datang, mereka tidak kehabisan minyak.

3.         Ada Hal-Hal Tertentu Yang Tidak Dapat Dipinjam 
5 gadis yang bodoh tidak dapat meminjam minyak ketika mereka membutuhkannya. Begitu juga ada hal-hal yang tidak dapat kita pinjamkan kepada orang lain. Kita tidak dapat meminjamkan hubungan kita dengan Allah kepada orang lain. Kita tidak dapat meminjamkan iman kita kepada orang lain. Kita tidak dapat meminjamkan kerohanian kita kepada orang lain. Hal-hal tersebut adalah sesuatu yang harus kita bangun dengan Allah sebelum terlambat. Akan ada waktunya ketika kita akan melakukan hal tersebut sudah terlambat. Akan ada waktunya pintu kemurahan Allah tertutup. 

 

    

4 komentar:

  1. Dalam Perumpamaan ini Yesus tidak menujukan kepada orang Percaya. Kita orang Percaya banyak sekali "panggilang" yang Dia berikan kepada kita seperti domba2-Nya, Bait Allah, Gereja-Nya...bahkan kita pun dengan indah disebut sebagai Mempelai Kristus.
    Nah, di Perumpamaan ini Background Ceritanya adalah tentang Pernikahan. Tapi Yesus tidak menyebutkan sama sekali tentang Mempelai Wanita, di dalam Perumpamaan ini hanya ada Mempelai Pria (yaitu Yesus Kristus sendiri) dan 10 Gadis. Dimanakah Mempelai Wanita itu? Lalu siapakah 10 gadis ini?
    Saudara/i dapat menemukan jawabannya di Alkitab, biarkan Alkitab menafsirkan Alkitab!
    Atau saudara/i dapat juga mendapatkan bantuan jawabannya melalui Postingan kami di :
    http://bandunggrace.wordpress.com/2013/04/17/kasih-karunia-57/

    Sekali lagi, biarkan Alkitab menafsirkan Alkitab.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    2. keliatan begitu ahli tetapi bila dibuka pagenya kosong!inilah contoh sikap manusia akhir zaman yang ego dan berlagak tahu daripada orang lain..

      Hapus
  2. terima kasih tulisan ini sangat membantu saya

    BalasHapus