Kamis, 03 Februari 2011

Macam Pertolongan Allah




Mzm 121:2 

"Pertolonganku ialah dari TUHAN, yang menjadikan langit dan bumi.”




Ungkapan ini mencerminkan refleksi hidup dari Pemazmur, Raja Daud. Pemazmur mengatakan bahwa “Pertolonganku ialah dari Tuhan yang menjadikan langit dan bumi”. Ucapan ini mencerminkan pengakuan, pengalaman, keyakinan dari pemazmur sendiri bahwa Allah adalah sumber pertolongannya. Jikalau kita melihat latar belakang kehidupan raja Daud, kita bisa melihat bahwa banyak campur tangan Tuhan dalam kehidupannya. Allah yang menjadi pertolongannya.

Pada waktu Daud masih muda, ia sering menjaga kawanan domba ayahnya, jikalau ada hewan buas yang mau menerkam domba-dombanya, Daud mengusir dan membunuhnya. Allah melepaskan Daud dari ancaman biatang-binatang buas. Selanjutnya, pada saat Daud menghadapi Goliat, tentara raksasa dari Filistin, Allah menolongnya sehingga ia dapat menang melawan Goliat. Begitu juga pada saat Raja Saul ingin membunuh Daud, Allah selalu menggagalkan rencana Saul yang ingin membunuh Daud. Beberapa kali Saul melemparkan tombaknya kepada Daud, akan tetapi meleset terus. Begitu juga ketika Saul ingin membunuh Daud di Gua Adulam, sebaliknya Saul yang kedapatan oleh Daud sedang tidur. Dari peristiwa-peristiwa yang terjadi di dalam kehidupan Daud, kita bisa melihat bahwa sungguh nyata pertolongan Allah di dalam kehidupannya. Sehingga tidak salah pemazmur mengatakan : Pertolonganku ialah dari Tuhan, yang menjadikan langit dan bumi.
   
Ada sebuah pertanyaan yang acap kali dikemukakan di kalangan umat Kristen. Pertanyaan itu berbunyi: “Mengapa Allah tidak menolong?” Hal ini dikaitkan dengan pelbagai macam masalah dan persoalan yang mana korbannya juga mencakup anak-anak Tuhan yang berdoa dengan penuh kesungguhan.

Pertanyaan tersebut dapat diperluas lagi dengan: “Mengapa yang satu ditolong dan yang lain tidak ditolong?” Apakah Allah itu pilih kasih atau bagaimana? Apakah Allah sudah tidak mau lagi mendengar dan mengabulkan doa-doa orang beriman? Untuk bisa menjawab pertanyaan itu, kita harus kembali kepada Firman Tuhan.

Selanjutnya, kita akan melihat bagaimana Allah menolong umat-Nya. Kita akan mengambil beberapa contoh dari Alkitab bagaimana Allah menolong umat-Nya. Apabila kita mempelajari Alkitab, ada beberapa cara yang dipakai oleh Tuhan untuk menolong umat-Nya:

1.)       Daniel 3
Kisah mengenai Sadrakh, Mesakh dan Abednego yang dimasukan ke dalam dapur api yang dipanaskan 7 kali lipat oleh raja Nebukadnezar. Walaupun mereka dilempar ke dalam api, mereka tidak terbakar dan tetap hidup. Rambut dan pakaian mereka tetap utuh serta bau hangus pun tidak ada.
Dalam hal ini, Allah menolong umat-Nya dengan mengadakan mujizat.

2.)       Kejadian 19:1-29
Kisah mengenai kota Sodom dan Gomora yang akan dimusnahkan tetapi keluarga Lot diselamatkan. Allah mengutus kedua malaikat-Nya untuk membawa Lot dan keluarganya keluar dari kota Sodom dan menyuruh mereka melarikan diri ke pegunungan sebelum kedua kota itu, Sodom dan Gomora dimusnahkan karena kejahatannya.
Dalam hal ini, Allah menolong umat-Nya dengan memberi kesempatan untuk melarikan diri.

3.)       Kejadian 6 - 7
Kisah mengenai Nuh yang disuruh Allah untuk membuat suatu bahtera karena Allah akan menghukum bumi karena kejahatan mereka. Nuh, keluarganya dan binatang-binatang masuk ke dalam bahtera itu dan selamat dari air bah/banjir yang melanda bumi untuk beberapa waktu lamanya.
Dalam hal ini, Allah menolong umat-Nya melalui sarana khusus untuk menyelamatkan umat-Nya.  

4.)       Kisah Para Rasul 7
Kisah mengenai Stefanus yang dirajam dengan batu sampai mati. Stefanus, seorang yang penuh dengan Roh Kudus bersaksi di dalam sidang Mahkamah Agama kemudian diseret ke luar kota dan akhirnya dilempari sampai mati. Bahkan sebelum kematiannya, Stefanus sempat berdoa bagi orang-orang yang membunuhnya.
Dalam hal ini, Allah menolong umat-Nya dengan memberikan kekuatan melalui kuasa Roh Kudus untuk dapat menghadapi apa yang harus dialami.

Dari keempat contoh tersebut, kita bisa melihat bahwa Allah menolong umat-Nya dengan berbagai cara. Masih banyak lagi cara-cara yang Allah miliki untuk menolong umat-Nya dan kita tidak dapat membatasi cara Allah untuk menolong umat-Nya. Dari keempat contoh pertolongan Allah tersebut, kita bisa melihat bahwa ada suatu saat Allah melepaskan kita atau mengeluarkan kita dari permasalahan yang ada, tetapi juga ada suatu saat Allah membiarkan kita menghadapi permasalahan yang ada. 

Oleh karena itu, jangan kita berpikir bahwa ketika Allah tidak melepaskan kita dari permasalahan yang ada, berarti Allah tidak menolong kita. Jangan kita berpikir bahwa ketika Allah menghadapkan kita dengan persoalan yang ada berarti Allah membiarkan kita tanpa pertolongan-Nya. Dalam contoh yang keempat tersebut, Allah membiarkan Stefanus menghadapi masalah; Allah tidak melarikan Stefanus ke tempat lain; Allah tidak mengadakan mujizat untuk menyelamatkan Stefanus; Allah tidak memberikan sarana khusus kepada Stefanus untuk keluar dari keadaan itu. Akan tetapi, Allah membiarkan Stefanus menghadapi kondisi yang menyakitkan dengan memberikan kekuatan melalui kuasa Roh Kudus untuk dapat bertahan sampai mati. Akhirnya, Stefanus pun tidak menyangkal nama Allah ketika dia dirajam sampai mati. Malahan dia berdoa supaya mereka yang melemparinya diampuni. Dalam hal ini, bukannya Allah tidak menolong Stefanus, melainkan Allah menolong Stefanus dengan cara yang lain, yaitu dengan memberikan kekuatan melalui kuasa Roh Kudus untuk dapat menghadapi apa yang harus dialami.

Daud mengakui, meyakini bahwa Allah adalah sumber pertolongannya. Baiklah ucapan dalam Mazmur 121:2 ini juga boleh menjadi pengakuan, keyakinan iman kita. Jangan kita meragukan pertolongan Allah. Allah dapat menolong kita dalam segala hal, segala perkara dan segala cara menurut kehendak-Nya. Jangan kita membatasi cara Allah berkarya dan menolong dalam kehidupan kita. Kita harus mengakui kedaulatan Allah yang selalu menolong kita dengan cara-Nya.
Amin…


    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar