Minggu, 23 Januari 2011

Ester : Memiliki Misi Tertentu


Ester 4:13-14 
"maka Mordekhai menyuruh menyampaikan jawab ini kepada Ester: "Jangan kira, karena engkau di dalam istana raja, hanya engkau yang akan terluput dari antara semua orang Yahudi. Sebab sekalipun engkau pada saat ini berdiam diri saja, bagi orang Yahudi akan timbul juga pertolongan dan kelepasan dari pihak lain, dan engkau dengan kaum keluargamu akan binasa. Siapa tahu, mungkin justru untuk saat yang seperti ini engkau beroleh kedudukan sebagai ratu."



A.      Latar Belakang 

Kitab Ester ini menceritakan tentang keadaan orang Yahudi di Susan pada masa pemerintahan Kerajaan Persia. Jikalau kita melihat dalam sejarah Israel, sebelumnya pada abad ke-6 SM, kerajaan Israel dibuang ke Babel ± 70 tahun. Setelah masa pembuangan ini usai, ada orang Yahudi yang kembali ke Yerusalem tetapi ada juga orang Yahudi yang tetap tinggal di daerah jajahan Kerajaan Babilonia. Dalam hal ini, kitab Ester menceritakan orang Yahudi yang tidak kembali ke Yerusalem, yaitu keadaan orang Yahudi yang tinggal di daerah Susan, ibu kota Kerajaan Persia. Sedangkan Kitab Ezra dan Nehemia menceritakan bagaimana orang Yahudi kembali ke Yerusalem.

Orang Yahudi yang berada di Puri Susan ini adalah orang yang tidak kembali dengan rombongan lain ke Yerusalem. Setelah Kerajaan Babilonia kalah, Kerajaan Persia mengambil alih kekuasaan dan daerah dari Kerajaan Babilonia. Pada masa Ester ini, kerajaan yang berkuasa pada saat itu adalah kerajaan Persia. 


B.      Pembahasan 

Ayat 13 dan 14 ini adalah perkataan yang disampaikan oleh Mordekhai kepada Ester ketika bangsa Yahudi akan dimusnahkan di Persia. Pada saat itu, Ester sudah menduduki posisi sebagai Ratu Kerajaan Persia. Akan tetapi, sebelumnya kita akan melihat latar belakang kisah Kitab Ester ini.

Pada suatu saat raja mengadakan pesta di istana, kemudian raja memanggil ratunya, ratu Wasti. Akan tetapi, ratu Wasti menolak panggilan raja untuk memperlihatkan dirinya kepada orang-orang yang hadir dalam pesta itu. Hal ini membuat hati raja marah dan memecat Ratu Wasti. Akhirnya, raja mulai mengumpulkan perempuan-perempuan di daerah kerajaannya untuk menggantikan posisi ratu Wasti. Singkat cerita, akhirnya raja tertarik pada seorang perempuan yang bernama Ester, parasnya cantik dan elok. Ester ini adalah orang Yahudi, tetapi Mordekhai melarang dia untuk memberitahukan kewarganegaraannya sebagai orang Yahudi.

Siapakah Ester? Ester adalah seorang Yahudi yang tinggal di Susan, kerajaan Persia. Ester diangkat sebagai anak oleh Mordekhai. Mordekhai dengan Ester masih memiliki hubungan keluarga. Ester ini adalah anak dari saudara ayahnya Mordekhai. Oleh karena Ester sudah tidak memiliki ayah dan ibu lagi, Mordekhai mengangkatnya sebagai anak.

Ester pun akhirnya menjadi ratu mendampingi Raja Ahasyweros di Persia. Dalam hal ini, Ester pun masih merahasiakan identitasnya dari Raja Ahasyweros. Pada suatu saat raja memberikan kedudukan yang terhormat kepada Haman di atas semua pembesar lainnya. Seluruh pegawai di pintu gerbang raja berlutut kepada Haman, hanya Mordekhai yang tidak mau berlutut kepadanya. Hal ini membuat Haman panas hati dan dia tidak hanya berikhtiar untuk membunuh Mordekhai, tetapi juga bangsanya Mordekhai yang tinggal di Persia. Haman berusaha untuk membunuh semua orang Yahudi di Persia.

Mordekhai pun memberitahukan hal ini kepada Ester yang sudah menjadi ratu di Istana raja Ahasyweros. Ester harus menghadap raja untuk membahas mengenai masalah ini. Mordekhai berkata kepada Ester : “Jangan kira, karena engkau di dalam istana raja hanya engkau yang akan terluput dari semua orang Yahudi. Sebab sekalipun engkau pada saat ini berdiam diri saja, bagi orang Yahudi akan timbul juga pertolongan dan kelepasan dari pihak lain… Siapa tahu mungkin justru untuk saat yang seperti ini engkau beroleh kedudukan sebagai ratu.”

Mordekhai dalam hal ini menegur Ester, bahwa walaupun Ester berada di dalam istana raja, ia juga tidak aman karena dia juga orang Yahudi. Jikalau Ester menolak untuk menyelamatkan bangsanya, maka pertolongan terhadap orang Yahudi pun akan datang dari tempat lain, yang dimaksud dengan tempat lain ini adalah bisa orang lain, dan bisa juga Allah sendiri yang akan menolong umat-Nya. Pada saat ini, hanya Esterlah satu-satunya orang yang dapat diharapkan untuk menyelamatkan bangsa Yahudi yang akan dimusnahkan di Persia atas inisiatif Haman, pembesar raja Ahasyweros.

Akhirnya, atas pemberitahuan Mordekhai, Ester pun mengambil resiko dan menghadap raja untuk menyelamatkan bangsanya. Ester pun berpuasa dan pergi menghadap raja Ahasyweros. Singkat cerita, Ester berhasil meyakinkan raja dan bangsa Yahudi tidak jadi dimusnahkan. Sebaliknya, Haman yang berniat membunuh orang Yahudi akhirnya dihukum oleh raja, digantung pada tiang sula.

Di dalam ayat 14 dikatakan: "... siapa tahu mungkin justru untuk saat yang seperti ini engkau beroleh kedudukan sebagai ratu." Sepertinya di dalam ayat ini terkandung arti yang dalam. Apakah arti perkataan Mordekhai ini?

Jikalau kita melihat ayat 14 ini, sepertinya di dalam perkataan Mordekhai ini terkandung suatu pengertian bahwa keterpilihan Ester sebagai ratu bukanlah suatu kebetulan saja. Dengan kata lain, ada suatu tujuan tertentu dari Allah untuk Ester, ketika Ester sebagai orang Yahudi terpilih sebagai ratu di Persia. Dibalik keterpilihan Ester sebagai ratu di Persia pasti ada suatu tujuan atau misi tertentu. Bahwa di dalam keterpilihan Ester sebagai ratu di Persia bukanlah suatu kebetulan, melainkan hal itu merupakan rencana Allah supaya Ester menyelamatkan bangsanya, bangsa Yahudi yang akan dimusnahkan di Persia. Itulah misi keterpilihan Ester sebagai ratu di Persia. Inilah maksud perkataan yang disampaikan oleh Mordekhai, ayah angkatnya Ester. Allah memilih Ester menjadi ratu di Persia karena Allah mempunyai satu misi untuk Ester.

Berbicara mengenai misi, apakah kehidupan Tuhan Yesus memiliki misi? Ya tentu saja. Jikalau kita ada pada saat Yesus disalibkan di Yerusalem, mungkin apa respon/tanggapan kita? Mungkin saja kita sedih karena Yesus harus mati di masa usianya yang masih muda, kurang lebih 33 1/2 tahun. Akan tetapi, apa yang dikatakan oleh Tuhan Yesus pada saat di salib? Kata-kata terakhir yang diucapkan oleh Yesus di kayu salib adalah “sudah selesai” (Yoh. 19:30). Yesus telah menyelesaikan tugas dan misi-Nya datang ke dunia ini. Ia datang untuk menebus dosa-dosa manusia.

C.      Aplikasi 

Ester telah memenuhi misinya, yaitu menyelamatkan seluruh orang Yahudi yang akan dimusnahkan di Kerajaan Persia. Begitu juga Tuhan Yesus sudah menyelesaikan tugas dan misinya, yaitu untuk menebus dosa-dosa seluruh manusia. Apa yang terjadi dalam kehidupan Ester bukanlah kebetulan dan apa yang terjadi dalam kehidupan Tuhan Yesus juga bukanlah suatu kebetulan. Apa yang terjadi di dalam kehidupan kita bukanlah kebetulan, karena dibalik apa yang kita hadapi, Allah memberikan kita misi untuk kita laksanakan.

Apapun kondisi yang kita alami, apapun pergumulan yang kita hadapi, dimanapun kita berada, Allah memberikan misi untuk kita kerjakan. Siapapun orang tua kita, siapapun suami kita, siapapun istri kita, siapapun anak kita, apapun permasalahan yang terjadi dalam keluarga kita, itu bukanlah suatu kebetulan. Sama seperti Ester, permasalahan yang dihadapi Orang Yahudi di Persia maupun keterpilihan Ester sebagai ratu di Persia bukanlah suatu kebetulan. Dibalik apa yang terjadi dan apa yang kita hadapi, Allah memberikan misi bagi kita untuk kita lakukan. Sebagai seorang Ayah, Allah memberikan misi untuk dilakukan bagi istri, anak-anak maupun seluruh keluarga. Sebagai seorang ibu, Allah memberikan juga misi untuk dilakukan baik itu bagi suami, anak-anak dan seluruh keluarga. Sebagai seorang anak, Allah juga telah menyiapkan misi untuk kita lakukan bagi ayah, ibu maupun keluarga besar kita. Apapun kedudukan, keadaan maupun profesi kita, Allah sudah menyediakan misi untuk kita lakukan dibalik apa yang kita hadapi dan alami saat ini.

D.      Penutup 

Sebagaimana Kristus sudah menyelesaikan misinya sebagai Juruselamat, begitu juga Ester telah memenuhi misinya sebagai ratu, selanjutnya kita sebagai Anak Allah juga memiliki misi masing-masing yang harus kita lakukan baik itu di dalam lingkungan keluarga, masyarakat dan lain-lain. Sehingga pada saat kita mencapai akhir hidup, kita dapat berkata seperti apa yang Tuhan Yesus katakan, yaitu: “sudah selesai.” Kita sudah selesai menjalankan misi kita di dunia ini. 
Amin…

2 komentar:

  1. izin pakai bahan khotbahnya ttg ester dan misinya. Artikel ini untuk sharing Firman Tuhan dalam persekutuan doa. Khususnya dalam misi (baik itu menyebrangi jalan/ dekat ataupun menyebrangi laut/jauh).

    Kebetulan saya belum bisa membuat sebuah khotbah, jadi minjam bahannya dari sini ya. Trims sebelumnya.

    salam
    simon

    BalasHapus